Rasulullah SAW Sangat Memperhatikan Bulan Sya’ban, Ternyata Ini Alasannya! | Buya Yahya

Buya yahya sedang berceramah dengan topik Alasan Rasulullah begitu Memperhatikan Bulan Syaban
Mutiara Hikmah Buya Yahya Tentang Bulan Syaban

Bulan Sya’ban merupakan bulan yang sangat diperhatikan oleh Rasulullah SAW. Pada masa itu banyak orang yang sibuk menguatkan ibadah di bulan Rajab dan bulan Ramadan, sehingga bulan Sya’ban terlupakan. Dalam artian, bulan Sya’ban merupakan bulan yang dilupakan oleh manusia.

Namun, Rasulullah sangat memperhatikan bulan ini, dan beliau memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. Sayyidul Aisyah, istri Nabi, juga menyatakan bahwa Nabi Muhammad hampir selalu berpuasa di bulan Sya’ban. Hal ini menunjukkan bahwa bulan Sya’ban merupakan bulan yang istimewa, dan sangat penting bagi umat Muslim untuk memperbanyak ibadah di bulan ini.

 عن أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ  

”Usamah bin Zaid berkata, ‘Wahai Rasululllah aku tidak pernah melihat engkau berpuasa sebagaimana engkau berpuasa pada bulan Sya’ban. Nabi membalas, “Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa.” (HR Nasa’i).

Selain itu, pada bulan Sya’ban terdapat satu malam yang disebut sebagai Nisfu Sya’ban. Rasulullah mengatakan bahwa pada malam itu Allah akan melihat dengan pandangan khusus kepada hamba-Nya, dan Allah akan mengampuni semua dosa kecuali dua model manusia, yaitu orang yang menyekutukan Allah dan orang yang punya kebencian permusuhan dengan saudaranya. Oleh karena itu, umat Muslim harus memperbanyak ibadah di bulan Sya’ban dan segera berdamai dengan saudaranya apabila masih memiliki permusuhan.

Setelah bulan Sya’ban, umat Muslim akan memasuki bulan Ramadan. Oleh karena itu, sebelum memasuki bulan Ramadan, sebaiknya kita memikirkan amalan kita di bulan sebelumnya. Apakah amalan kita sudah diterima oleh Allah atau belum? Ada golongan orang yang amalnya tidak akan diterima sebab dosanya tidak akan diampuni, yaitu orang-orang yang memiliki permusuhan dengan saudaranya, maka dari itu kiranya jika kita memiliki permusuhan, segeralah berdamai. Dalil yang menguatkan hal ini adalah hadits yang termaktub dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا.

“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengam-punan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.”

Ketika kita memiliki kebencian dan permusuhan dengan saudara kita, hati kita tidak akan bertemu. Hal ini sangat berbahaya dan dapat menjadi penghalang diterimanya amal kita oleh Allah. Seorang Muslim tidak boleh mendiamkan dalam irama benci, dendam, dan marah kepada saudaranya lebih dari tiga hari.

Dalam kesimpulannya, bulan Sya’ban merupakan bulan yang sangat penting bagi umat Muslim. Kita harus memperbanyak ibadah di bulan ini dan segera berdamai dengan saudara kita apabila masih memiliki permusuhan. Kita juga harus mempertahankan hubungan yang baik dengan saudara-saudara kita agar amalan kita dapat diterima oleh Allah. Semoga kita dapat memanfaatkan bulan Sya’ban dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan keberkahan serta ampunan dari Allah. Aamiin. (admin)

Artikel diatas merupakan ringkasan dari video Hikmah Buya Yahya yang dapat disaksikan secara lengkap melalui video youtube dibawah ini

Mari kita manfaatkan bulan Sya’ban dengan sebaik-baiknya dengan memperbanyak amal ibadah, seperti bersedekah atau infaq, agar amalan kita diterima oleh Allah SWT dan kita siap memasuki bulan suci Ramadan. Kunjungi halaman Mizka Al Bahjah untuk mengetahui berbagai info program donasi yang diselenggarakan oleh Al Bahjah dibawah asuhan Buya Yahya


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *