Pondok pesantren, sebagai salah satu institusi pendidikan Islam yang telah lama berjasa dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai agama, pendidikan, dan budaya di Indonesia, memainkan peran penting dalam membentuk karakter generasi muda. Namun, pertanyaan muncul ketika kita mendengar berita tentang pembangunan pondok pesantren yang memerlukan dukungan dan partisipasi dari masyarakat. Terlebih lagi, ketika kita mendengar cerita tentang wali santri yang tidak aktif dalam pembangunan pondok pesantren, bahkan ketika teman-teman mereka mengajak untuk ikut serta. Untuk membahas isu ini, kita dapat merenungkan pesan yang disampaikan oleh Buya Yahya, seorang ulama yang dihormati dalam ceramahnya.
Pada awal ceramahnya, Buya Yahya mengingatkan kita tentang pentingnya ikut serta dalam pembangunan pesantren. Dia memberi contoh tentang wali santri yang mungkin pernah mendengar berita tentang upaya pembangunan pesantren di mana anak mereka menimba ilmu. Namun, ketika diajak untuk turut serta dalam proses pembangunan, beberapa di antara kita mungkin merasa ragu atau bahkan menolak.
Pertanyaannya adalah, mengapa kita merasa ragu atau enggan untuk ikut serta dalam pembangunan pondok pesantren? Buya Yahya menjelaskan bahwa ada orang yang berpendapat, “Kita sudah membayar uang sekolah, mengapa kita harus membantu membangun?”. Ini adalah pandangan yang tidak sepenuhnya tepat. Sebagai umat Islam, kita seharusnya memiliki semangat kerja sama dalam membangun tempat-tempat pendidikan yang mempromosikan nilai-nilai agama dan pendidikan yang baik.
Buya Yahya juga memberi contoh tentang orang yang menyumbangkan miliaran rupiah untuk pembangunan pondok pesantren, namun anaknya tidak berada di pondok pesantren tersebut. Hal ini mengingatkan kita bahwa dalam hidup, tidak hanya tentang kewajiban pribadi kita, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat berkontribusi secara lebih luas untuk masyarakat dan agama kita.
Dia menjelaskan dengan analogi sederhana, bahwa jika seorang suami pulang ke rumah dan melihat baju kotor anak-anaknya di kamar mandi, mengapa dia tidak membantu untuk mencuci baju tersebut? Mengapa dia berpikir bahwa itu adalah tugas istri saja? Ini adalah contoh sederhana yang menggambarkan bagaimana kita sering kali menyalahkan orang lain atau mengabaikan tanggung jawab kita dalam membantu sesama.
Ceramah Buya Yahya mengingatkan kita bahwa kita semua memiliki peran dalam masyarakat dan agama kita. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan untuk membantu pembangunan pondok pesantren atau proyek yang serupa adalah bagian dari amal baik kita. Selama kita memiliki kemampuan untuk berbuat baik, kita seharusnya melakukannya. (Baca juga : Buya Yahya Tanggapi Kekhawatiran Orang Tua Terkait Pencabulan di Beberapa Pondok Pesantren )
Kita sebagai umat Islam perlu membentuk sikap kerja sama, sukarela, dan solidaritas dalam membantu pembangunan pondok pesantren. Dengan begitu, kita dapat bersama-sama memastikan bahwa generasi muda kita akan mendapatkan pendidikan yang baik dan terarah sesuai dengan nilai-nilai agama, dan kita dapat membangun masyarakat yang lebih baik dan harmonis.
Jadi, mari kita ambil bagian dalam pembangunan pondok pesantren dan proyek-proyek sejenisnya. Dengan begitu, kita dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan agama di negeri ini dan menjaga warisan budaya Islam yang berharga. Sebagai umat Islam, hendaklah kita selalu siap dan bersedia untuk berbagi dan membantu sesama.