Kasus Mario Dandy, Bagaimana Pandangan Buya Yahya? – Kisah tentang Mario Dandy, seorang anak petugas pajak yang melakukan penganiayaan terhadap seorang anak muda bernama David, telah menjadi sorotan publik. Meskipun Mario telah ditangkap, masalah ini tidak berhenti di situ saja. Usut punya usut, ternyata ada indikasi banyak kebobrokan terjadi di institusi tempat bapak Mario bekerja. Ini menjadi pertanyaan yang menghantui banyak orang: bagaimana seharusnya kita menyikapi hal ini? Dan yang lebih penting lagi, bagaimana kita dapat mendidik anak-anak kita agar menjadi pribadi yang baik, mampu menebarkan kebaikan yang bermanfaat bagi umat, dan tidak terjerumus pada perilaku yang buruk seperti yang dilakukan oleh Mario? Apa pandangan dan jawaban dari Buya Yahya mengenai hal ini?
Buya yahya mengatakan bahwa ketika melihat sebuah kejadian, perlu diingat bahwa permasalahan sosial bukanlah hal yang berdiri sendiri. Ada banyak faktor yang berperan dalam kasus tersebut. Bisa jadi, anak yang bersangkutan memiliki pergaulan yang buruk atau kurang dididik dengan tawadhu dan sifat mulia.
Tidak Hanya Menyalahkan Anak
Dalam kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat pajak, Buya Yahya menekankan bahwa tidak boleh menyalahkan si anak itu sendiri,meskipun sudah sangat jelas bahwa yang dilakukan anak tersebut adalah salah. Namun bisa jadi, bapaknya harus disalahkan karena tidak bisa mendidik anaknya dengan baik.Buya Yahya berkata bahwa ia tidak hanya menyoroti para pejabat, sifat anak yang sombong dan bobrok bisa juga terjadi pada anak Kyai sekalipun. Kemudian bisa saja bapaknya sudah mendidik dengan serius namun anaknya tetap melakukan tindakan negatif.
Faktor Lingkungan dan Pengaruh Media Sosial
Tidak berhenti disitu, ketika orang tua telah mendidik anak dengan benar dan menempatkannya di lingkungan yang baik, masih saja ada beberapa kelompok perrusak yang merusak moral di negeri ini. Hal ini bisa berasal dari gerakan seperti LGBT, kecenderungan kesombongan dalam gaya hidup, dan juga media yang mudah diakses seperti YouTube ataupun media sosial lainnya. Anak muda yang belum memiliki kritisitas dan mudah terpengaruh bisa berbahaya karena ingin ikut-ikutan mencoba hal-hal yang baru.
Masalah hari ini lebih kompleks daripada masa lalu, di mana media sosial membuat orang bisa membuat konten apa saja yang dapat mempengaruhi anak Anda. Oleh karena itu, sebagai orang tua, waspadalah dan selalu perhatikan lingkungan anak Anda agar tetap aman dari pengaruh buruk.Sebagai orang tua, kita harus menyadari bahwa anak adalah aset termahal untuk keselamatan di dunia dan akhirat. Selain memberikan pengarahan, Anda juga harus membantu anak Anda dalam pergaulannya dengan serius.
Pentingya Pendidikan Anak
Di sinilah pentingnya pendidikan anak yang benar. Anak-anak perlu dididik dengan sifat mulia dan tawadhu, serta diberikan pengajaran yang menumbuhkan kesadaran akan pentingnya berperilaku baik. Pendidikan ini tak hanya berlaku bagi anak pejabat, namun juga bagi siapa pun. Sebab, ketika seorang anak hidup dalam lingkungan yang kurang mendidiknya dengan benar, maka bisa saja anak tersebut menjadi sombong dan menyebabkan permasalahan sosial.
Selain itu, permasalahan sosial bisa muncul karena harta atau tahta. Anak-anak dari keluarga kaya atau pejabat seringkali merasa mempunyai power dan bertindak semena mena. Tahta, tidak hanya berlaku untuk anak pejabat, bisa juga anak seorang Kyai, merasa orang tuanya adalah Kyai yang masyhur , karena kurangnya pendidikan dari orang tua, bisa saja sang anak menjadi sombong dan semena-mena. Disinilah sekali lagi kita berbicara tentang pentingnya pendidikan.
Namun, terkadang pengaruh pergaulan bisa jadi lebih kuat dari pendidikan yang diberikan. Anak-anak bisa jadi terpengaruh oleh pergaulan buruk di sekitarnya dan mempengaruhi perilaku mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memantau pergaulan anak mereka, serta memberikan fasilitas yang positif bagi anak agar tidak terpengaruh oleh pergaulan buruk, dewasa ini memang pesantren dirasa menjadi solusi untuk membentengi anak kita dari pengaruh-pengaruh buruk yang sulit sekali kita kontrol. (Baca juga : Tips Memilih Pesantren Yang Baik )
Dalam Islam, Nabi Muhammad saw. sudah memberikan contoh tentang pentingnya mendidik anak dengan baik. Anak-anak harus dikenalkan dengan sifat mulia dan tawadhu, serta diberikan lingkungan yang mendukung perkembangan mereka menjadi pribadi yang baik. Dengan pendidikan yang benar, diharapkan anak-anak bisa menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang sekitarnya.
Kesimpulan Kasus Mario Dandy, Bagaimana Pandangan Buya Yahya ?
Kesimpulannya, Buya Yahya menegaskan bahwa pendidikan harus dimulai dari lingkungan keluarga. Orangtua harus memberikan contoh yang baik dan mengajarkan nilai-nilai yang positif kepada anak-anak. Bila orangtua tidak tahu atau tidak memiliki nilai-nilai yang benar, maka mereka juga tidak bisa mengajarkannya kepada anak-anaknya. ( Baca juga : Program Orang Tua Asuh Santri Al Bahjah, Menolong Anak Orang Lain Agar Anak Kita ditolong Allah)
Selain itu, lingkungan sekolah juga berperan penting dalam pendidikan anak-anak. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk belajar dan berkembang. Selain itu, sekolah juga harus mampu mengajarkan nilai-nilai yang baik dan mengarahkan anak-anak untuk berperilaku yang positif.
Tidak hanya itu, lingkungan sosial juga berpengaruh pada pendidikan anak-anak. Orangtua harus memperhatikan pergaulan anak-anaknya dan memastikan bahwa anak-anak bergaul dengan orang-orang yang baik dan memiliki nilai-nilai yang positif. Orangtua juga harus memperhatikan media sosial yang digunakan anak-anaknya dan memastikan bahwa anak-anak tidak terpengaruh oleh konten yang negatif. (Admin)