Dalam sebuah ceramah yang disampaikan oleh Buya Yahya dalam majelis di LPD AL Bahjah, beliau membahas perbedaan antara membaca Al-Qur’an secara kuantitatif dan kualitatif. Dalam artikel Membaca atau Merenungi Al-Qur’an Mana yang Lebih Baik? Buya Yahya ini, kita akan mengulas beberapa poin penting yang dibagikan oleh Buya Yahya, membahas apakah lebih baik membaca banyak ayat ataukah merenungkan makna dari setiap ayat yang dibaca.
Memahami Keistimewaan Al-Qur’an
Buya Yahya menekankan keistimewaan Al-Qur’an, di mana membacanya bahkan tanpa memahami maknanya tetap memberikan pahala. Beliau menyoroti bahwa meskipun seseorang mungkin tidak memahami isi Al-Qur’an, tetapi tetap mendapatkan kebaikan dan pahala dari setiap huruf yang dibacanya.
Membaca dengan Tadabur
Buya Yahya menekankan pentingnya membaca Al-Qur’an dengan penuh tadabur atau merenungi makna-makna yang terkandung di dalamnya. Ia memberikan contoh bahwa membaca lima atau sepuluh ayat dengan merenungi maknanya jauh lebih bernilai dibandingkan membaca puluhan ayat tanpa memahami kontennya.
Pemahaman yang Diberikan Langsung oleh Allah
Beliau menyampaikan bahwa membaca Al-Qur’an dengan tulus hati akan memberikan pemahaman yang diberikan langsung oleh Allah. Meskipun seseorang mungkin tidak memahami makna ayat-ayat secara detail, hatinya akan dipenuhi dengan ketenangan dan keimanan yang kuat.
Perlahan-Lahan Membaca dan Merenung
Buya Yahya memberikan saran bagi mereka yang ingin memahami Al-Qur’an dengan membaca terjemahannya secara perlahan-lahan. Ia menekankan bahwa proses ini adalah bentuk tadabur, di mana seseorang berusaha memahami makna dari setiap ayat yang dibaca.Sah sah saja bahkan bagus bila anda membaca alquran sembari membaca artinya, karena memang ada beberapa ayat yang memang tidak memerlukan penafsiran khusus ataupun bantuan ulama untuk memahaminya.
Pentingnya Bimbingan Ulama
Namun ada juga bebrapa ayat yang tidak mungkin kita pahami dengan sendirinya, karena memerlukan beberapa perangkat untuk memahaminya. Dalam proses memahami Al-Qur’an, Buya Yahya menyoroti pentingnya mendapatkan bimbingan dari ulama yang memiliki pemahaman yang mendalam terhadap Tafsir Al-Qur’an. Ia mengingatkan bahwa beberapa ayat memerlukan penjelasan dari hadis Nabi SAW dan pemahaman para sahabat.
Durasi Membaca vs. Banyaknya Ayat
Sebagai jawaban atas pertanyaan apakah lebih baik membaca banyak ayat atau merenungi, Buya Yahya memberikan analogi dengan ibadah shalawat. Beliau menekankan bahwa durasi dan kualitas ibadah lebih penting daripada jumlah. Contohnya, membaca Al-Qur’an selama satu jam dengan merenungkan maknanya lebih bernilai daripada membaca banyak ayat tanpa merenungi.
Masih berkaitan dengan durasi vs Jumlah, Buya Yahya memberikan contoh dalam hal sholawat atau zikir, dimana kebanyakan orang karena fokus pada jumlah bilangan zikir, maka kualitasnya biasanya akan berkurang atau terburu-buru. Padahal 1000 zikir dalam waktu 30 menit, tidak lebih baik dari 500 zikir dalam waktu 1 jam. Keduanya baik, namun Buya Yahya memberikan nasehat bahwa lebih baik kita fokuskan pada durasi dibanding jumlah bilangan. Lebih jelasnya bisa anda saksikan pada video dibawah ini :
Jadi Membaca atau Merenungi Al-Qur’an Mana yang Lebih Baik?
Dari ceramah Buya Yahya, kita dapat menyimpulkan bahwa membaca Al-Qur’an dengan merenungkan maknanya lebih bernilai daripada membaca banyak ayat tanpa memahami. Meskipun kuantitas juga penting, kualitas dalam memahami dan merenungi setiap ayat memiliki dampak yang lebih mendalam pada hati dan iman seseorang. Oleh karena itu, dalam mengejar keberkahan dalam membaca Al-Qur’an, tadabur dan pemahaman yang mendalam perlu ditekankan. Namun jangan khawatir, Al quran memiliki keistimewaan bahwa walaupun anda tidak memahami tafsirnya, anda tetap mendapatkan pahala dengan membaca alquran, dan insya Allah anda akan diberikan pemahaman oleh Allah SWT. Semoga artikel Membaca atau Merenungi Al-Qur’an Mana yang Lebih Baik? Buya Yahya ini dapat bermanfaat bagi kita semua. (admin)