Bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain menjadi bulan suci yang penuh berkah, Ramadan juga dianggap sebagai bulan di mana setan-setan di belenggu. Namun, mengapa masih banyak orang yang terjebak dalam kemaksiatan di bulan Ramadan? Baca artikel ini sampai habis dimana Buya Yahya Menguak Alasan Masih Ada Kemaksiatan di Bulan Ramadhan Meskipun Setan Dibelenggu

Makna Hadis tentang Setan Dibelenggu pada Bulan Ramadhan
Rasulullah SAW melalui hadits riwayat Abu Hurairah pernah bersabda:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ وَغُلِقَتْ أَبْوَابَ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيْطَان
Artinya: “Apabila datang bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka serta semua setan dibelenggu.” (HR Muslim)
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis diatas, bulan Ramadan adalah bulan di mana setan-setan di belenggu. Menurut Buya Yahya, Guru Mulya kita semua ,ada dua makna yang dapat diambil dari hadis ini. Pertama, makna dhohirnya bahwa setan-setan tidak akan mengganggu manusia lagi karena setan benar benar dibelenggu, diikat dan tidak bisa sama sekali menggoda umat manusia. Kedua, bisa juda dimaknai langkah setan-setan dipersempit karena Allah telah menjadikan suasana hati orang beriman dengan penuh keimanan di bulan Ramadhan ini, sehingga sulit melakukan kemaksiatan.
Alasan Masih Ada Kemaksiatan di Bulan Ramadhan Meskipun Setan Dibelenggu
Buya Yahya, seorang ulama pengasuh LPD AL Bahjah mengatakan bahwa meskipun setan-setan dibelenggu pada bulan Ramadan, tetapi masih banyak orang yang terjebak dalam kemaksiatan. Ini disebabkan oleh hawa nafsu yang sudah disiapkan oleh setan sejak lama dalam diri kita. Kita sudah terbiasa dengan rancangan-rancangan kemaksiatan yang dulu sudah disiapkan oleh setan. Kita punya cerita, memori, dan kesan-kesan indah dengan maksiat. Kita mengulang lagi kemaksiatan seperti itu karena belenggu setan sudah tidak ada, tetapi hawa nafsu kita belum kita perangi. Oleh karena itu, menghentikan kemaksiatan bukanlah urusan setan saja, tapi juga hawa nafsu. Menghadapi setan itu mudah, cukup dengan membaca أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ maka setan akan kecil menciut dan tunggang langgang, yang sulit itu memerangi hawa nafsu, ujar Buya Yahya dalam sebuah ceramah di majelisnya. ( Jadwal lengkap Majelis Al Bahjah Bersama Buya Yahya, klik disini)
Perbedaan Antara Godaan Setan dan Hawa Nafsu
Seperti dijelaskan diatas bahwa kemaksiatan yang kita lakukan tidaklah hanya karena godaan setan tetapi juga hawa nafsu, sehingga ada yang bertanya apa sih yang bedakan antara godaan setan dan hawa nafsu? Buya Yahya menjelaskan bahwa jika godaan setan, intinya setan akan mengajak kita bagaimanapun caranya hingga kita masuk neraka. Misalnya saja setan akan mengajak kita berjudi, lalu kita menolak, kemudian setan akan cari cara lain misalnya lewat berzinah, jika tak berhasil maka setan akan mencoba lagi cara lain misalnya mencuri, dan seterusnya. Intinya setan akan terus mencoba cara agar kita masuk neraka. Sedangkan kalau hawa nafsu,dia akan fokus dan berulang pada satu kemaksiatan ,misalnya dalam kasus zina, orang yang tergoda akan selalu ingin melakukan zina dan terus mencari kesempatan untuk melakukannya karena hawa nafsu sudah ada dalam dirinya.

Bagaimana Cara Mengendalikan Hawa Nafsu pada Bulan Ramadhan?
Kita harus terus berusaha mengendalikan hawa nafsu kita agar tidak terjerumus dalam kemaksiatan. Jihad kita di jalan Allah salah satunya adalah terus memerangi hawa nafsu. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, di antaranya:
- Memperbanyak ibadah
Salah satu cara terbaik untuk menjaga diri dari hawa nafsu adalah dengan memperbanyak ibadah. Selama bulan Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan aktivitas ibadah seperti shalat, membaca Al-Quran, dan berdoa. Dengan memperbanyak ibadah, hati kita akan semakin bersih dan terjaga dari godaan setan dan hawa nafsu. - Menghindari hal-hal yang memicu nafsu
Selain memperbanyak ibadah, kita juga perlu menghindari hal-hal yang memicu nafsu. Hal ini dapat dilakukan dengan menghindari lingkungan dan situasi yang bisa memicu nafsu, seperti bergaul dengan teman yang kurang baik, menonton film atau acara yang tidak bermanfaat, dan lain sebagainya. - Mengendalikan diri
Mengendalikan diri adalah kunci utama dalam menghadapi godaan setan dan hawa nafsu. Kita harus belajar mengendalikan diri dalam segala situasi, baik saat sedang berada di lingkungan yang tidak kondusif maupun saat tergoda untuk melakukan kemaksiatan. Salah satu cara mengendalikan diri adalah dengan memperkuat iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. - Berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT
Terakhir, tidak ada yang lebih baik untuk menghindari hawa nafsu selain dengan berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT. Kita harus selalu berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi godaan setan dan hawa nafsu. Dengan berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT, kita akan merasa lebih tenang dan yakin bahwa Allah SWT selalu menjaga kita dari segala bahaya.
Dalam rangka menghadapi bulan Ramadan, ada baiknya jika kita mempersiapkan diri dengan baik. Selain memperbanyak ibadah dan menghindari hal-hal yang memicu nafsu, kita juga harus belajar mengendalikan diri dan selalu berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT. Dengan begitu, kita akan dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan terhindar dari godaan setan dan hawa nafsu. Semoga kita selalu diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi segala cobaan dan godaan. Aamiin. (admin)
Infaq dan Zakat Melalui Al Bahjah, kunjungi halaman >> Mizka Al Bahjah