Say No to Valentine: Pendapat Ummi Fairuz Tentang Hari Kasih Sayang

0
77

Tepat pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya,banyak orang di seluruh dunia memperingati Hari Valentine. Tradisi ini ditandai dengan pemberian kado, hadiah, atau ungkapan kasih sayang antara pasangan kekasih. Ummi Fairuz, istri dari Buya Yahya, turut menyuarakan pendapatnya terkait hal ini.

Menurut Ummi Fairuz, tradisi merayakan Hari Valentine bukanlah tradisi yang diakui dalam Islam.Memberikan hadiah pada orang yang bukan mahramnya justru melanggar nilai-nilai Islam yang mengajarkan tentang menjaga kehormatan dan martabat diri.

Dari Ibn Umar beliau berkata, “Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barang siapa menyerupai suatu kaum maka menjadi bagian dari mereka”.

Lebih lanjut, Ummi Fairuz menyoroti fenomena di mana nanti kadang  ada yang perempuan yang merendahkan dirinya, memberikan kepada seorang laki-laki yang bukan mahromnya  dengan alasan harus berani karena ini adalah valentine day. Masya allah, akhirnya seorang perempuan kadang  dengan tidak tahu malunya mengungkapkan kasih sayang kepada seorang laki-laki dengan cara  memberikan sekotak coklat , padahal kalau seandainya orang  mau berpikir, ini perempuan rendah banget.

Cintamu jangan mau hanya dihargai sekotak cokelat, pernikahan adalah wujud cinta mulia dan sejati

Dan kalau dilakukan seorang laki-laki diberikan pada seorang Wanita, sebagai wanita yang menerima sekotak cokelat tersebut, jangan dianggap ini adalah sesuatu yang membanggakan, bahagia dan sebuah penghargaan . Tidak ! rendah sekali, kok cintamu dihargai hanya dengan sebuah coklat, Kalau dia memang sungguh-sungguh cinta pada dirimu, enggak akan cuma sebuah coklat, dia pasti akan datang pada kedua orang tuamu,meminta baik-baik, kemudian nanti bukan cuma sekotak coklat yang diberikan, mahar yang akan diberikan, yaitu menjadikan dirimu halal. Sehingga kebersamaanmu dengannya menjadi sebuah bentuk ibadah, tidak remeh, coklat mah apa, dimakan habis, didiamkan lumer.

Dalam Islam, mengekspresikan kasih sayang kepada pasangan seharusnya dilakukan dengan cara yang halal, seperti melalui pernikahan. Hal ini memastikan kebersihan dan keabsahan hubungan antara dua orang yang saling mencintai.

Jika kita ingin belajar tentang kasih sayang, tidak ada orang yang lebih tepat untuk dijadikan panutan selain Rasulullah. Sebagai Nabiyullah rahmatan lil alamin, beliau adalah utusan Allah yang membawa rahmat bagi seluruh makhluk di dunia. Rahmat yang dimaksud adalah kasih sayang, yang harus dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui ajaran dan teladan yang diberikan oleh Rasulullah, kita dapat memahami pentingnya kasih sayang dalam hubungan antar manusia, baik dengan keluarga, teman, maupun pasangan hidup. Mari kita belajar dari Rasulullah untuk menanamkan kasih sayang dalam diri kita, sehingga kita dapat menjadi insan yang penuh rahmat bagi orang lain. Dengan menjaga nilai-nilai agama dan meneladani ajaran Rasulullah, kita dapat menciptakan hubungan yang sehat, bahagia, dan penuh dengan kasih sayang.

Note : Artikel ini dibuat oleh admin dengan mengutip postingan-postingan dari instagram resmi milik Ummi Fairuz > @Ummifairuz_Arrahbini

Sebagai informasi tambahan, Insya Allah pada tanggal 7 Maret 2023 Al Bahjah akan mengadakan acara Maulid Akbar Khusus Muslimah bersama Ummi Fairuz yang sampai saat ini dikonfirmasi sudah tercatat sekitar 10.000 peserta yang akan hadir, sebagai bentuk cinta kita terhadap Rasulullah SAW, kami mengajak anda sekalian untuk turut hadir dan berpartisipasi dalam acara tersebut, untuk informasi lebih lengkap silahkan kunjungi halaman >> Maulid Akbar Khusus Muslimah Maret 2023

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini