Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saudara-saudara yang kami hormati. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tantangan yang dihadapi umat Islam dalam membantu Palestina, mengutip ceramah Buya Yahya. Tentu, kita akan mencoba memahami pernyataan beliau dan merenungkan bagaimana kita sebagai individu dapat memberikan kontribusi positif.
Pemberitaan tentang kebiadaban kaum Bani Israil yang memantai umat Islam di Palestina telah ramai kembali. Hal ini bukan yang pertama kalinya terjadi, dan sering kali terasa seolah-olah kaum Bani Israil tidak terkena hukuman, seolah-olah mereka kebal hukum dunia. Banyak yang bertanya, mengapa Allah tidak menghancurkan kaum Bani Israil sebagaimana Dia melakukannya pada kaum lain seperti kaum Ad dan kaum Tsamud?
Pertama-tama, Buya Yahya mengingatkan kita bahwa semua yang terjadi adalah takdir Allah, dan kita tidak bisa memahaminya sepenuhnya. Namun, ada rencana Allah di balik setiap peristiwa, dan sebagai umat Islam, kita perlu memahami sikap yang tepat untuk diambil dalam situasi seperti ini.
Saat ini, umat Islam tercerai-berai ke berbagai wilayah, tanpa arahan yang universal, dan sering kali terkekang oleh peraturan di wilayah masing-masing, sehingga sulit untuk memberikan bantuan secara maksimal. Namun, ini bukan alasan untuk tidak berbuat apa-apa.
Buya Yahya mengajak kita untuk menghayati bahwa semua cobaan ini adalah bagian dari rencana Allah. Terkadang, Allah menguji hamba-Nya melalui kesulitan, seperti sakit atau penderitaan, untuk membuat kita merasakan nikmatnya kesehatan dan kenikmatan lainnya.
Dalam konteks konflik Palestina, kita sebagai umat Islam tidak boleh hanya merasakan simpati dan empati saat mendengar berita tentang penderitaan di Palestina. Emosi seharusnya mendorong kita untuk bertindak. Buya Yahya menekankan pentingnya berdoa dan memberikan bantuan, tidak hanya menunggu pemimpin atau komando, tetapi juga bergerak secara mandiri. (Baca juga : Mendukung Palestina: Permintaan Bantuan Donasi dari Al-Bahjah )
Kita tidak harus menunggu pemimpin untuk memberikan arahan. Setiap individu dapat berkontribusi sesuai dengan kemampuan masing-masing. Kita harus memiliki semangat untuk berjuang demi kebenaran, tanpa harus menunggu arahan. Kita dapat membantu Palestina dengan memberikan bantuan secara finansial, berdoa, dan menjalani peran sebagai pemimpin dalam hidup kita masing-masing.
Sebagai umat Islam, kita harus merasa cemburu dan sedih terhadap penderitaan saudara-saudara kita di Palestina. Namun, perasaan tersebut tidak boleh hanya berhenti pada tingkat emosi. Kita harus mengubahnya menjadi tindakan nyata. Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan finansial kepada mereka yang membutuhkan.
Tantangan terbesar adalah jangan sampai kita hanya menunggu pemimpin untuk bertindak, karena ini akan menghambat upaya kita. Kita harus berjuang hari ini, sekarang, dan tidak menunda-nunda. Kita harus berusaha semaksimal mungkin dengan apa yang Allah anugerahkan kepada kita, tanpa harus memiliki kekayaan besar.
Semoga Allah memudahkan langkah kita dalam membantu saudara-saudara kita di Palestina. Semoga kita semua dapat berkontribusi untuk memberikan bantuan dan doa, serta berjuang untuk kebenaran, tanpa harus menunggu arahan. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.(Admin)