2 Hari Raker Pondok Sekolah Al-Bahjah Cirebon Bahas Ini
- account_circle M. Khoiruzzadittaqwa
- calendar_month Jum, 31 Okt 2025
- visibility 408
- comment 0 komentar

Para peserta Rapat Kerja Pondok dan Sekolah Al-Bahjah Cabang Cirebon 1 mengikuti sesi pembahasan program pendidikan dan kepondokan di Aula SDIQu Banat, Kamis (31/10/2025). (Foto: Divisi Media dan Dakwah Al-Bahjah Cirebon, AB TV)
Cirebon – Suasana Gedung Aula Sekolah, tampak penuh semangat selama dua hari pelaksanaan Rapat Kerja (Raker) Pondok Pesantren dan Pendidikan Non Formal Al-Bahjah Cirebon (30–31/10/2025).
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh unsur pimpinan pondok, kepala unit sekolah, guru Diniyah dan Tahfidz, serta pengelola pendidikan non formal ini menjadi wadah penting untuk menyatukan arah dan memperkuat sistem pendidikan serta pembinaan santri di bawah naungan Yayasan Al-Bahjah.
Bahas Sinergi Pondok dan Sekolah
Rapat kerja tahun ini mengangkat pembahasan utama tentang sinergi program antara Pondok Pesantren, Pendidikan Non Formal, dan Sekolah Al-Bahjah, termasuk penguatan koordinasi antarjenjang, kurikulum diniyah, tahfidz Al-Qur’an, serta pengelolaan pembinaan santri.
Dalam sambutan pembuka, Ustadz Miftahul Arifin selaku Pengasuh Pondok Al-Bahjah Cabang Cirebon 1 menekankan pentingnya ruh kebersamaan dalam mengelola pendidikan:
“Setiap unit, dari pondok hingga sekolah, harus bergerak dalam satu napas dakwah. Bukan hanya menyusun program, tapi menyatukan niat dan langkah,” ujarnya.
Kegiatan turut dihadiri oleh Ketua Umum Yayasan Al-Bahjah, Ustadz Bambang Siswanto, serta Ketua Konsorsium Al-Bahjah, Abah H. Kukuh, yang memberikan pengarahan strategis terkait standarisasi tata kelola pendidikan dan pembinaan pesantren di seluruh cabang Al-Bahjah.
Padat Agenda, Kaya Diskusi
Selama 2 hari, peserta mengikuti lebih dari 20 sesi presentasi dan diskusi dari para kepala pondok, koordinator diniyah, dan pengelola pendidikan non formal.
Hari pertama difokuskan pada penguatan sistem pondok dan pembinaan santri, sementara hari kedua membahas integrasi program pendidikan non formal dan tahfidz.
Beberapa sesi yang menarik perhatian di antaranya:
- Presentasi Kepala Pondok Banin & Banat (Habib Zein dan Ustadzah Wiwi) tentang manajemen pembinaan dan kedisiplinan santri.
- Pemaparan Koordinator Diniyah SDIQu, SMPIQu, dan SMAIQu terkait evaluasi kurikulum diniyah.
- Sesi Divisi Non Formal yang diisi oleh Ustadzah Linda bersama para kepala unit PAUD, Pra Tahfidz, TPQ-DTA, dan Khoriji.
Setiap sesi diwarnai dengan tanya jawab interaktif, berbagi praktik baik, dan refleksi lapangan. Suasana diskusi berjalan hangat namun fokus, memperlihatkan semangat para pendidik yang ingin terus belajar dan berbenah.
Menjelang penutupan pada Jumat sore (31/10), panitia menyampaikan rencana tindak lanjut dari hasil rapat, termasuk penyusunan peta program dan kolaborasi antarunit.
Doa penutup dipimpin dengan khidmat, diiringi harapan agar seluruh hasil musyawarah menjadi amal jariyah dalam perjalanan dakwah dan pendidikan.
Dokumentasi dan Publikasi
Rangkaian kegiatan telah didokumentasikan oleh Tim Media Al-Bahjah untuk dimuat di portal resmi Yayasan Al-Bahjah dan kanal media sosial lembaga.
Rapat kerja dua hari ini menegaskan bahwa Al-Bahjah tidak hanya membangun sistem pendidikan, tetapi juga membangun ruh kebersamaan dan keikhlasan.
Dengan sinergi pondok pesantren, pendidikan non formal, dan sekolah Al-Bahjah Cabang Cirebon 1 bertekad menghadirkan model pendidikan Islam yang profesional, terintegrasi, dan penuh keberkahan.
Kunjungi majelis pengajian umum dan sekolah pondok pesantren Al-Bahjah untuk mengenal lebih dekat.
Ingin Lebih Dekat?
Penulis M. Khoiruzzadittaqwa
Admin & Writer, specializing in web journalism, fullstack digital marketing, branding strategy, and Islamic educational content. More: https://kontak.link/muhzadit



Saat ini belum ada komentar