Doa Dikabulkan: Tiga Golongan yang Mustajab doa Menurut Ajaran Islam
- account_circle Yayasan Al-Bahjah
- calendar_month Sel, 6 Mei 2025
- visibility 141
- comment 0 komentar

Di dalam kehidupan beragama, setiap hamba tentunya ingin agar doanya dikabulkan oleh Allah SWT. Namun, ada kalanya kita merasa doa yang kita panjatkan tampak tidak terjawab. Dalam tradisi Islam, terdapat ajaran yang menyatakan bahwa ada tiga golongan yang doa-doanya tidak ditolak, sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai ketiga golongan tersebut dan bagaimana kita dapat memanfaatkan waktu-waktu mustajab untuk berdoa.
1. Golongan Pertama: Orang yang Berpuasa
Salah satu golongan yang doa-doanya dijamin dikabulkan adalah orang yang sedang berpuasa. Rasulullah SAW bersabda,
“Tiga orang yang tidak ditolak doa-doa mereka: Orang yang berpuasa hingga berbuka…”
Ini menunjukkan bahwa waktu antara fajar hingga menjelang berbuka puasa adalah saat-saat yang mustajab untuk berdoa.
Waktu Mustajab untuk Berdoa saat Berpuasa
- Sebelum Berbuka: Sebelum berbuka puasa, saat hati penuh harapan dan kerinduan untuk menyantap makanan, adalah waktu yang tepat untuk memanjatkan doa. Kita dianjurkan untuk berdoa dan berharap agar Allah SWT mengabulkan permohonan kita.
- Sesudah Berbuka: Walaupun ada perbedaan pendapat tentang apakah doa setelah berbuka lebih utama, tidak ada salahnya untuk berdoa lagi setelah kita menyantap hidangan. Yang terpenting adalah niat kita dalam berdoa.
2. Golongan Kedua: Orang yang Terzalimi
Golongan kedua yang doanya tidak ditolak adalah orang yang terzalimi. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa doa orang yang terzalimi adalah sangat ampuh, bahkan meskipun orang tersebut tidak beriman sekalipun. Ini menunjukkan bahwa kezaliman memiliki konsekuensi spiritual yang berat dan doa yang muncul dari hati yang terluka memiliki kekuatan yang luar biasa.
Mengapa Doa Orang Terzalimi Dikabulkan?
- Kedudukan Kezaliman: Kezaliman adalah tindakan yang sangat dibenci oleh Allah, dan seringkali pelakunya akan menuai akibat buruk. Prinsip ini mengajarkan kita untuk tidak zalim kepada orang lain. Jika kita merasa terzalimi, sangat dianjurkan untuk berdoa agar Allah memberikan keadilan dan mengangkat kesulitan kita.
- Kedekatan dengan Allah: Doa orang yang terzalimi, seraya memohon dengan tulus dan penuh harapan, akan mengirte ki limbah tanpa henti dan tepat pada waktunya.
3. Golongan Ketiga: Orang yang Bepergian
Golongan terakhir adalah orang yang dalam perjalanan. Dalam perjalanan—dalam mengerjakan sesuatu yang halal—doa seseorang juga tidak akan ditolak. Rasulullah bersabda bahwa selama perjalanan, seseorang harus terus berdoa kepada Allah SWT.
Tips Berdoa Selama Dalam Perjalanan:
- Bersegeralah Berdoa: Gunakan momen perjalanan tersebut untuk memanjatkan doa, baik itu permohonan yang bersifat pribadi maupun untuk orang lain.
- Bertawakal pada Allah: Seringkali, perjalanan bisa membawa ketegangan. Dengan percaya penuh kepada Allah dan berdoa, kita bisa merasakan ketenangan dalam hati, sehingga perjalanan bisa berlangsung dengan baik.
Kesimpulan
Ada banyak cara untuk memperoleh keberkahan yang Allah tawarkan dalam kehidupan sehari-hari. Memanfaatkan momen berpuasa, melindungi diri dari kezaliman, serta mendoakan diri sendiri dalam perjalanan, adalah langkah-langkah yang bijak untuk membuat doa kita mustajab. Para ulama telah sepakat bahwa banyak berdoa dengan penuh keikhlasan dapat menghasilkan keajaiban dalam hidup kita.
Setiap golongan yang disebutkan di atas membuktikan betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya. Dengan memahami cara berdoa yang benar dan waktu yang tepat, semoga kita semua dapat menjadi orang-orang yang doa-doanya dikabulkan. Jangan lupa untuk berdoa dan berzikir setiap waktu.
Bergabunglah dalam komunitas untuk memperdalam pengetahuan kita tentang doa dan kekuatan iman. Seimbangkan hidup kita dengan amal baik dan doa, dan semoga Allah SWT mengabulkan setiap harapan kita.
- Penulis: Yayasan Al-Bahjah



Saat ini belum ada komentar