Selangkah Lebih Dekat dengan Pondok, Tafaqquh Kembali Gelar Seleksi Mabit Santri Baru
- account_circle Redaksi Media
- calendar_month Ming, 23 Nov 2025
- visibility 146
- comment 0 komentar


Cirebon-Pondok Pesantren Al-Bahjah telah sukses melaksanakan proses seleksi Penerimaan Santri Baru (PSB) Tafaqqquh tahun ajaran 1447–1448 H/2026–2027 M. Program Tafaqquh Al-Bahjah merupakan program pendidikan dengan sistem muqim (menetap) untuk santri putra dan putri, yang fokus pada pendalaman ilmu agama, seperti bahasa Arab, Fiqih, Aqidah, dan Akhlak.
Peserta yang mengikuti seleksi mabit kali ini berjumlah 21 orang. 16 di antaranya merupakancalon santri banin (laki-laki) yang pelaksanaannya di pondok cabang Al-Bahjah Jamblang. Adapun sisanya yaitu 5 calon santri banat (perempuan) yang pelaksanannya di pondok Al-Bahjah pusat. Para calon santri Tafaqquh mengikuti serangkaian ujian yang berlangsung selama dua hari. Nantinya dari hasil seleksi tersebut akan menjadi standar penilaian pengurus di Pondok Pesantren Al-Bahjah.
Seleksi dimulai dengan pemeriksaan administrasi, wawancara, tes akademik, tes hafalan, dilanjut dengan ibadah berjamaah dan dzikir harian. Selain tentunya terdapat sesi penjelasan program mabit serta malam puncak seleksi hari pertama yang diisi dengan halaqah Al-Qur’an dan motivasi santri.
Berlanjut pada kegiatan hari kedua, peserta diajak merasakan suasana dini hari pesantren, seperti qiyamulail, shalat Subuh dan dzikir berjamaah, kegiatan pribadi dan persiapan majelis, serta sarapan bersama. Selain itu para peserta juga mengikuti tes psikologi pada waktu menjelang siang. Setelah itu, dilanjut dengan istirahat, shalat Dzuhur, dan makan siang. Kegiatan seleksi mabit pun ditutup dengan evaluasi singkat, persiapan pulang, lalu penjemputan peserta.
Hasil seleksi ini nantinya akan diumumkan sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh panitia PSB Tafaqqquh Al-Bahjah. Program ini dirancang bukan hanya untuk memilih santri terbaik. Di banyak tempat, seleksi hanya berupa tes tulis dan wawancara. Namun, melalui Mabit menghadirkan pendekatan yang lebih menyeluruh, menyentuh sisi akademik, kepribadian, hingga pembinaan ruhiyah.
Melalui seleksi mabit ini, peserta mendapatkan pengalaman dan termasuk berbagai pembentukan karakter. Tidak hanya itu, peserta juga mendapatkan manfaat yang penting, terutama dalam memahami gambaran nyata kehidupan pesantren yang di dalamnya penuh dengan kedisiplinan, teratur, nilai ibadah, dan sebagainya dengan didampingi ustadz/ustadzah yang telaten.
Pada hari pertama sampai selesai, para peserta menunjukkan antusiasmenya dalam mengikuti setiap tahapan. Panitia berharap hasil seleksi dapat menghasilkan calon santri yang siap dibina menjadi generasi berakhlak mulia, memahami manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah, serta menjadi bagian dari Dakwah Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam. A/G
- Penulis: Redaksi Media


Saat ini belum ada komentar