Pemuda Bergerak, Indonesia Bersatu: Refleksi Sumpah Pemuda 2025 Bersama Santri Al-Bahjah

Hari Sumpah Pemuda

CIREBON — Setiap 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda. Tahun 2025, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengusung tema resmi “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”.

Tema disertai logo yang sarat makna: sayap sebagai simbol semangat nasionalisme, tangan sebagai kolaborasi, panah sebagai gerak maju, lingkaran sebagai sinergi, besi sebagai ketangguhan, dan cahaya sebagai kesadaran kolektif.

Momentum ini mengingatkan kita bahwa persatuan dan aksi nyata harus terus diwujudkan, bukan sekadar diucapkan.

Sumpah Pemuda 1928: Api yang Tetap Menyala

Pada 28 Oktober 1928, para pemuda dari berbagai organisasi berkumpul di Kongres Pemuda II dan mengikrarkan Sumpah Pemuda: “Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa”. Kata-kata sederhana itu menyalakan api persatuan yang hingga kini tetap membara.

Kekuatan Sumpah Pemuda terletak pada kesadaran kolektif bahwa kemerdekaan dan kejayaan bangsa hanya bisa dicapai bersama.

Para pemuda saat itu mungkin hanya membawa pena dan mimpi, tetapi tekad mereka cukup untuk menyatukan ribuan pulau dan berbagai suku bangsa.

Kongres Pemuda II diikuti 714 peserta dari 15 organisasi pemuda, tanpa fasilitas modern, namun menghasilkan keputusan monumental bagi sejarah Indonesia.

Kini, di era globalisasi, semangat persatuan ini tetap relevan. Tantangan modern bukan sekadar soal politik atau teknologi, tetapi krisis nilai dan adab.

Di sinilah refleksi penting bagi generasi muda, termasuk santri Al-Bahjah: persatuan harus diwujudkan melalui tindakan nyata dalam pendidikan, dakwah, dan pelayanan masyarakat.

Makna Tema dan Logo 2025: Semangat Bergerak dan Bersatu

Tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu” menegaskan bahwa persatuan bangsa harus dibarengi dengan aksi nyata dan kolaborasi.

Logo Tema Sumpah Pemuda 2025

Logo resmi Kemenpora 2025 bukan sekadar simbol visual, tetapi juga metafora bagi gerak generasi muda:

  • Sayap Burung Garuda: semangat belajar dan keberanian menghadapi tantangan.
  • Empat Sayap yang Membentuk Tangan: kolaborasi antar generasi.
  • Panah Mengarah ke Kanan: gerak maju untuk pendidikan dan karakter unggul.
  • Lingkaran: sinergi komunitas, saling menguatkan.
  • Besi: ketangguhan menghadapi ujian dan tantangan.
  • Cahaya di Tengah: kesadaran kolektif untuk berkontribusi nyata.

Di Al-Bahjah, logo ini menjadi inspirasi bagi santri, guru, dan orang tua: belajar, berdakwah, dan bergerak bersama untuk kebaikan. Persatuan bukan hanya slogan, tetapi diwujudkan melalui kolaborasi dan langkah nyata di keseharian.

Santri Al-Bahjah: Bergerak untuk Nilai, Adab, dan Kemandirian

Di Al-Bahjah, semangat Sumpah Pemuda diterjemahkan ke dalam pendidikan yang menanamkan nilai dan adab. Santri dibiasakan jujur, disiplin, dan bertanggung jawab, sehingga mereka tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang dalam akhlak dan moralitas.

Program pendidikan formal dan pesantren menekankan keseimbangan antara ilmu dan iman, serta melatih santri untuk menjadi generasi yang peduli dan bertindak nyata bagi masyarakat.

Lebih dari 70% santri aktif dalam program sosial dan kegiatan kemasyarakatan, mulai dari pengabdian lingkungan, ekonomi dan pelayanan syariah, hingga pengembangan dakwah.

Gerak santri Al-Bahjah adalah contoh nyata bahwa persatuan dan kontribusi sosial dapat diwujudkan melalui nilai, adab, dan tindakan sehari-hari, sejalan dengan semangat logo dan tema resmi Sumpah Pemuda 2025.

Refleksi Sumpah Pemuda: Bersatu dalam Keberkahan

Hari Sumpah Pemuda 2025 mengingatkan kita bahwa persatuan adalah janji untuk bergerak, berkolaborasi, dan memberi manfaat nyata.

Tema dan logo resmi menjadi simbol bahwa kekuatan bangsa lahir dari kesadaran kolektif, ketangguhan, dan sinergi seluruh generasi.

Momentum ini menyambung Hari Santri kemarin, menampilkan santri, asatidz, dan pidato Buya Yahya, meneguhkan persatuan, akhlak, dan semangat bergerak nyata.

Bagi Al-Bahjah, refleksi ini diwujudkan melalui pendidikan yang meneguhkan nilai dan adab, program dakwah yang memperkuat keluarga, serta kegiatan sosial yang menumbuhkan kepedulian.

Santri, guru, dan orang tua bergerak bersama, menyalakan api persatuan, dan membangun kontribusi nyata untuk masyarakat.

Setiap generasi pemuda memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan para pemuda 1928, menyalakan semangat persatuan, dan menebar manfaat.

Dengan ilmu, adab, dan tindakan nyata, semangat Sumpah Pemuda akan terus menjadi cahaya keberkahan yang menyinari bangsa.

Ajakan Untuk Generasi Muda

Melalui Hari Sumpah Pemuda 2025, Yayasan Al-Bahjah mengajak generasi muda untuk bergerak, bersatu, dan berkarya nyata dalam pendidikan dan dakwah.

Setiap langkah kecil santri, guru, dan orang tua menjadi bagian dari kontribusi untuk bangsa dan umat.

Ikuti program dakwah dan komunitas kami di seluruh cabang Al-Bahjah.

Mari bersama menyalakan api persatuan, meneguhkan nilai, dan membangun generasi yang tangguh, beradab, dan beriman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *