Lagu “Diatas Ada Allah Disamping Malaikat” Jangan dinyanyikan Lagi – Buya Yahya

Nyanyian yang sering digunakan di beberapa sekolah paud, “Di atas ada Allah, di samping Malaikat, di depan Rasulullah, tangannya dilipat pat pat,” memancing perdebatan di kalangan orang tua dan pengajar. Seorang jamaah yang mendapati anaknya dan teman-temannya berpikir bahwa Allah berada di atas langit akibat dari lagu tersebut meminta agar lagu itu tidak lagi dinyanyikan di sekolah, tetapi sang guru/ustad menolak dengan alasan bahwa lagu itu ditujukan untuk memancing emosional anak dan kata-kata diatas ada Allah dimaksudkan bahwa Allah adalah yang tertinggi.

Lagu diatas ada Allah disamping malaikat, yang beredar dan dipergunakanan di beberapa paud atau sekolah.

Menanggapi hal ini, Buya Yahya seorang ulama besar pengasuh LPD Al Bahjah mengatakan bahwa lagu ini jangan lagi dipergunakan karena dapat menanamkan pemahaman yang salah di hati anak bahwa Allah tempatnya ada di atas sana. Buya Yahya menegaskan bahwa lagu tersebut jelas salah dan tidak dapat ditolerir. Ada dua hal yang menjadi dasar pendapat Buya Yahya.

Pertama, lagu tersebut mengandung kata-kata “di atas ada Allah” seharusnya tidak digunakan karena menimbulkan tafsiran yang keliru. Sebagian anak-anak atau orang dewasa mungkin akan memahami bahwa Allah secara fisik berada di tempat yang lebih tinggi daripada manusia. Padahal, sebagai makhluk ciptaan-Nya, kita seharusnya memahami bahwa Allah tidak membutuhkan tempat dan tidak terikat oleh waktu dan ruang.

anak anak menyanyikan lagu diatas ada allah disamping malaikat

Kedua, pendapat sang guru/ustad bahwa “di atas” dimaksudkan sebagai Allah yang tertinggi, juga salah. Allah Maha Tinggi, bukan tertinggi, karena kalau tertinggi artinya ada tandingannya. Allah adalah yang Maha Tinggi, semuanya berada di hadapan Allah adalah rendah.

Contohnya, jika ada 16 pohon yang masing-masing memiliki tinggi yang berbeda, dan satu pohon memiliki ketinggian yang lebih tinggi dari pohon-pohon lainnya, maka pohon tersebut dapat disebut sebagai “pohon tertinggi”. Namun, dalam konteks Allah, Allah adalah Maha Tinggi, tidak ada tandingannya,segala sesuatu di hadapan Allah adalah rendah.

Oleh karenanya, Buya Yahya mengatakan dengan tegas bahwa jika ada guru/ustad yang masih menggunakan nyanyian “Diatas ada Allah ,disamping malaikat” , sebaiknya diingatkan agar lagu itu tidak dipergunakan lagi. Jika sang guru/ustad menolak, maka lebih baik dia dikeluarkan atau digantikan dengan guru/ustad lain, karena masalah ini menyangkut akidah dan tidak dapat ditolerir.

Note : Artikel ini dibuat oleh admin dengan mengutip video Buya Yahya Menjawab yang dapat disaksikan secara lengkap pada youtube resmi Buya Yahya Official dibawah ini :

info zakat dan infaq melalui Al Bahjah , kunjungi halaman Mizka Al Bahjah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *