Lebaran adalah hari raya yang sangat dihormati bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagai hari raya yang penting, Lebaran sering diisi dengan banyak kegiatan seperti silaturahmi, berkunjung ke keluarga, dan bermaaf-maafan. Namun, terkadang ada perselisihan antara suami dan istri tentang mana yang lebih baik, Lebaran di Rumah Orang Tua atau Mertua ?
Dalam sebuah ceramah dari Buya Yahya, seorang perempuan menanyakan masalah yang sedang ia hadapi. Ia dan suaminya berasal dari daerah yang berbeda, yaitu Madura dan Jawa. Suaminya mendapatkan cuti selama enam hari dan diminta untuk merayakan Lebaran di rumahnya di Madura, sementara sang istri tinggal bersama ibunya. Sang istri sudah mengusulkan untuk melakukan lebaran di rumah mertua dan di rumah ibunya secara bergantian, sang istri merasa khawatir ibunya akan merasa kesepian di hari-hari Lebaran, terutama karena ini merupakan Lebaran pertama bagi ibunya yang tinggal sendiri di rumah setelah sang putri menikah.
Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam pernikahan yang baik, egoisme tidak diperbolehkan. Kedua pasangan harus selalu mencari kesepakatan, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan keluarga dan orang tua. Ia menyarankan agar pasangan tersebut mencoba untuk menemukan solusi bersama yang dapat memuaskan semua pihak.
Dalam kasus ini, suaminya harus memahami situasi ibu mertuanya dan bisa menemaninya di rumah selama beberapa hari. Namun, jika suaminya harus kembali ke rumahnya di Madura karena ada hal-hal yang harus diselesaikan, maka sang istri bisa berkunjung ke rumah ibunya secara bergantian bersama keluarga suaminya. Atau bisa juga misalkan suami mengunjungi ibunya di Madura dan istrinya tetap bersama ibunya di Jawa , tidak apa apa toh hanya sebentar, yang penting sama sama ikhlas dan legowo. Sebenarnya masalah ini sederhana, biasanya yang membuat sulit adalah egoisme masing-masing.
Namun, Buya Yahya juga menekankan bahwa kedua pasangan harus berusaha untuk tidak membuat hidup menjadi sulit dan tidak mempersulit masalah. Ia menyarankan agar suami dan istri harus selalu mencari jalan tengah yang dapat memuaskan semua pihak. ( Mari raih pahala jariyah dengan mengikuti >> Program Infaq Makan untuk Para Penghafal Al-Quran Yatim Dhuafa Al Bahjah )
Ketika kita berbicara tentang Lebaran di rumah orang tua atau mertua, maka hal yang penting untuk diingat adalah sikap saling menghormati. Menurut Buya Yahya , permasalahan diatas hanyalah sebuah contoh dari banyaknya permasalahan atau perselisihan tentang dimana sebaiknya melaksanakan lebaran, di rumah orang tua atau mertua. Sebenarnya dimanapun juga baik, semuanya tergantung kondisi , dan tidak usah dibuat menjadi sulit, disinilah pentingnya komunikasi dan saling memahami antara suami dan istri, cari jalan terbaik yang sekiranya dapat memusakan semua pihak, saling pengertian dan hindari sifat egois. Wallahualam Bissawab . (Admin)