Tafsir Surat Al Qolam ayat 48, Pelajaran yang dapat diambil dari kisah Nabi Yunus

Buya Yahya dalam video  "Buya Yahya Menjawab : Tafsir Surat Al Qolam ayat 48, Pelajaran yang dapat diambil dari kisah Nabi Yunus
Buya Yahya dalam video “Buya Yahya Menjawab , Tafsir Al Qolam Ayat 48 : Istighfarnya Nabi Yunus a.s” pada youtube resmi Buya Yahya

Tafsir Surat Al Qolam ayat 48, Pelajaran yang dapat diambil dari kisah Nabi YunusBuya yahya dalam sebuah majelis menjawab pertanyaan seorang jamaah yang bertanya tentang tafsir surat Al Qolam Ayat 48 yang berbunyi :

فَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُن كَصَاحِبِ ٱلْحُوتِ إِذْ نَادَىٰ وَهُوَ مَكْظُومٌ

Artinya: Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya).

Menurut Buya Yahya, seorang ulama pengasuh LPD Al Bahjah, ayat ini menekankan pentingnya kesabaran dalam menghadapi keputusan Allah SWT. Juru dakwah harus sabar dalam menyeru kepada kebaikan dan tidak meninggalkan kaumnya seperti yang dilakukan oleh Nabi Yunus.

Kesalahan Nabi Yunus

Nabi Yunus merupakan seorang nabi yang diutus kepada kaum Ninawa. Beliau menyeru mereka untuk beriman kepada Allah dan meninggalkan perbuatan dosa. Namun, kaum Ninawa menolak seruannya dan tidak mau mendengarkan. Hal ini membuat Nabi Yunus merasa putus asa dan akhirnya meninggalkan kaumnya.

ikan nun yang menelan nabi yunus, Tafsir Surat Al Qolam ayat 48, Pelajaran yang dapat diambil dari kisah Nabi Yunus
Ilustrasi gambar, ikan yang sangat besar menelan nabi yunus , kemudian nabi yunus berada dalam perut ikan yang sangatlah gelap

Saat meninggalkan kaumnya, Nabi Yunus naik kapal dan dalam perjalanan terjadi badai besar yang membuat kapalnya hampir tenggelam. Para awak kapal lalu melakukan undian untuk menentukan siapa yang harus ditenggelamkan agar kapal bisa selamat. Nabi Yunus terpilih dan dibuang ke laut, di mana beliau dimakan oleh ikan yang besar.

Sadarnya Nabi Yunus & Doa yang Dibaca

Dalam kegelapan di dalam perut ikan, Nabi Yunus menyadari kesalahannya dan berdoa dengan mengucapkan istighfar yang berbunyi : “لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ ” . Doa atau istgifar inilah yang senantiasa dibaca Nabi Yunus ketika dalam kegelapan, sehingga bisa juga kita aplikasikan ketika kita berada dalam kegelapan atau kesulitan.

Allah SWT kemudian menyelamatkan Nabi Yunus dengan mendamparkan ikan tersebut ke pantai dan mengeluarkannya dari perut ikan. Kisah ini mengajarkan tentang pentingnya kesabaran dalam menyeru kepada kebaikan dan betapa besar kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya yang beristighfar.

Pelajaran yang Dapat Diambil dari Kisah Nabi Yunus

Kesabaran adalah salah satu kunci dalam menghadapi kehidupan, termasuk dalam berdakwah kepada orang lain. Seorang juru dakwah harus sabar dalam menyeru orang lain untuk berbuat baik dan meninggalkan perbuatan dosa. Meskipun mungkin ada orang yang tidak mau mendengarkan seruannya, juru dakwah harus tetap sabar dan terus berusaha agar orang tersebut mendengarkan seruannya. (Baca juga : Cara Sembuh dari Penyakit Menurut Buya Yahya: Bersyukur, Berusaha, dan Sabar )

Kisah Nabi Yunus menjadi contoh bagaimana kesabaran dalam berdakwah sangat penting. Nabi Yunus awalnya merasa putus asa karena kaum Ninawa menolak seruannya. Namun, ketika beliau meninggalkan kaumnya dan mengalami kesulitan, beliau menyadari kesalahannya dan berdoa dengan istighfar kepada Allah SWT. Allah kemudian memberikan nikmat-Nya dengan menyelamatkan Nabi Yunus dari kesulitan yang beliau alami.

Ceramah buya yahya mengenai : Tafsir Surat Al Qolam ayat 48, Pelajaran yang dapat diambil dari kisah Nabi Yunus

Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga sering mengalami kesulitan dan masalah yang membuat kita putus asa. Namun, dari kisah Nabi Yunus, kita dapat belajar bahwa bersabar dan berserah diri kepada Allah SWT adalah kunci untuk mengatasi masalah tersebut. Kita juga harus berdoa dengan istighfar agar Allah SWT memberikan nikmat-Nya kepada kita.

Selain itu, ayat Al-Qalam 48 juga mengajarkan bahwa kita tidak boleh seperti orang yang keras kepala yang tidak percaya kepada Tuhan yang Besar. Kita harus selalu percaya kepada Allah SWT dan mempercayakan segala urusan kita kepada-Nya. Jika kita berusaha dengan sungguh-sungguh dan meminta bantuan Allah SWT, maka kita pasti akan berhasil mengatasi masalah yang kita hadapi.

Dalam konteks berdakwah, kesabaran dan kepercayaan kepada Allah SWT sangat penting agar seruan kita dapat didengar oleh orang lain. Kita tidak boleh mudah putus asa dan meninggalkan orang-orang yang kita seru untuk berbuat baik. Kita harus terus berusaha dan mempercayakan segala urusan kita kepada Allah SWT.

Dalam rangka mengaplikasikan pengajaran dari kisah Nabi Yunus dan ayat Al-Qalam 48, kita harus selalu ingat bahwa kesabaran dan kepercayaan kepada Allah SWT adalah kunci sukses dalam menghadapi kehidupan. Kita harus terus berusaha dan berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dan kesuksesan dalam segala hal yang kita lakukan. (admin)

Sahabat, untuk terus mendukung dakwah Buya Yahya bersama LPD Al Bahjah, kami memiliki beberapa program donasi yang dapat diakses melalui halaman Mizka Al Bahjah . Kami ucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya untuk anda yang bersedia menginfaqkan sebagain rezeki yang anda miliki. Semoga menjadi amal jariyah yang diterima di sisi Allah SWT

https://albahjah.or.id/mizka/


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *