Khutbah Jumat adalah salah satu momen penting bagi umat Muslim dalam melaksanakan ibadah shalat Jumat. Dalam pelaksanaannya, kita dilarang berbicara atau mengobrol agar dapat sepenuhnya memperhatikan kandungan khutbah dan mendapatkan pahala yang maksimal. Namun, seringkali kita menemui situasi di mana beberapa jamaah masih terlibat dalam percakapan selama khutbah berlangsung. Pertanyaan pun muncul, siapakah sebaiknya yang bertanggung jawab menegur mereka? Bagaimana Cara Menegur Jamaah yang Mengobrol saat Khutbah Jumat ?
Mengenai pertanyaan ini, Buya Yahya, seorang tokoh agama terkemuka, memberikan jawaban yang bijaksana. Ia mengungkapkan bahwa pertanyaan tersebut memang penting, namun ia juga mengingatkan agar kita tidak terjebak dalam rasa kesombongan. Memang benar bahwa berbicara atau mengobrol saat khutbah shalat merupakan perbuatan yang dapat mengurangi pahala. Namun, kita harus berhati-hati agar peneguran yang dilakukan tidak menimbulkan ketidaknyamanan yang justru membuat orang tersebut enggan melaksanakan shalat Jumat.
Dalam berdakwah, kita harus mengutamakan hikmah dan kebijaksanaan. Banyak di antara kita memiliki keinginan yang kuat untuk mencegah perbuatan mungkar (amal munkar), namun jarang yang memperhatikan aspek kebijaksanaan dalam berdakwah. Tidak semua perbuatan mungkar harus langsung ditegur secara tegas pada saat itu juga. Kita perlu menunggu waktu yang tepat dan mencari cara yang indah untuk menyampaikan pesan tersebut, tidak perlu langsung saat itu juga, apalagi memang ketika khutbah berlangsung, kita tidak beoleh berbicara.
Menegur dengan keras atau menghakimi orang yang mengobrol saat khutbah jumat hanya akan memperburuk situasi. Sebagai gantinya, kita bisa memilih pendekatan yang lebih lembut dan penuh kasih sayang. Berbicara dengan santun dan menggunakan kata-kata yang bijak akan lebih efektif dalam menyampaikan pesan kita. Jangan lupa bahwa tujuan utama dari peneguran ini adalah untuk memperbaiki kesalahan orang tersebut dan membangun kesadaran akan pentingnya menjaga khusyuk selama khutbah Jumat. ( Baca juga : Hukum Mandi Sebelum Shalat Jumat – Buya Yahya Menjawab )
Selain itu, penting juga untuk memilih waktu yang tepat. Setelah shalat Jumat selesai, kita dapat menghampiri orang yang terlibat dalam percakapan dan dengan ramah mengingatkan mereka tentang pentingnya kesunahan dalam menjaga khutbah. Dengan pendekatan yang baik, mereka akan lebih menerima dan memahami pesan kita dengan hati yang terbuka.
Dalam kesimpulannya, menegur jamaah yang mengobrol saat khutbah Jumat merupakan tindakan yang penting dalam membangun kesadaran dan menjaga kekhusyukan dalam ibadah tersebut. Namun, peneguran tersebut perlu dilakukan dengan penuh hikmah, kebijaksanaan, dan kasih sayang. Dalam berdakwah, kita harus mengutamakan hubungan yang baik, mencari waktu yang tepat, dan menyampaikan pesan dengan cara yang indah. Dengan demikian, kita dapat membangun lingkungan masjid yang kondusif dan mendorong jamaah untuk menjaga khutbah Jumat dengan sepenuh hati.
One thought on “Cara Menegur Jamaah yang Mengobrol saat Khutbah Jumat : Prioritaskan Hikmah dalam Berdakwah”