Setan dari Golongan Manusia ? Begini Penjelasan Buya Yahya

setan dari golongan manusia, begini penjelasan buya yahya

Setan dari Golongan Manusia ? Begini Penjelasan Buya Yahya – Islam mengajarkan kepercayaan terhadap adanya makhluk lain selain manusia dan hewan, yaitu makhluk yang disebut dengan jin. Jin merupakan makhluk ciptaan Allah yang sangat halus dan diciptakan dari api. Jin juga memiliki kemampuan untuk menjelma menjadi bermacam-macam jelmaan, baik itu berbentuk orang laki-laki, perempuan, atau bentuk lainnya.

Namun, tidak semua jin memiliki keimanan terhadap Allah. Ada jin yang beriman dan ada pula yang tidak beriman. Jin yang tidak beriman ini disebut dengan setan. Sebagian ulama mengatakan bahwa setan adalah golongan jin yang tidak beriman, sehingga menggunakan definisi tersebut, maka yang tidak beriman dari golongan jin tersebut disebut dengan setan.

Setan dari Golongan Manusia

Namun, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa setan adalah makhluk Allah yang telah durhaka kepadanya, baik itu jin maupun manusia. Artinya, manusia yang durhaka kepada Allah pun disebut sebagai setan. Sehingga, ada setan yang berasal dari manusia yang melakukan perbuatan durhaka dan melawan ajaran agama.Jadi menurut pendapat ulama, setiap yang membangkang baik manusia maupun jin, disebut dengan setan.

Jadi, tidak semua jin atau makhluk lain di luar manusia disebut sebagai setan. Hanya jin yang tidak beriman atau manusia yang durhaka yang dapat disebut sebagai setan. Meskipun demikian, setan seringkali dikaitkan dengan jin yang mengganggu manusia dengan cara-cara tertentu, seperti membisikkan pikiran-pikiran buruk atau mengganggu kehidupan manusia secara fisik atau psikologis.

MANUSIA YANG MENJADI SETAN – Hikmah Buya Yahya

Siapakah Iblis?

Sebagian orang juga menyebut iblis sebagai setan. Padahal, iblis sebenarnya merupakan asal-usul dari setan. Iblis juga dapat disebut sebagai setan, karena ia adalah makhluk yang melakukan perbuatan durhaka dan melawan ajaran agama. Dalam Alquran, iblis digambarkan sebagai pengganggu Nabi Adam, dan terkadang disebut dengan istilah setan.

Dalam Islam, kepercayaan terhadap adanya jin dan setan sangatlah penting. Oleh karena itu, Islam mengajarkan cara-cara untuk menghindari dan melindungi diri dari pengaruh buruk jin dan setan. Salah satunya adalah dengan membaca doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Selain itu, Islam juga mengajarkan untuk selalu berpegang teguh pada ajaran agama, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh pikiran-pikiran buruk yang datang dari jin atau setan. (Jadwal Majelis Buya Yahya bisa dicek disini )

Diperlukan Kewaspadaan dalam Menghadapi Setan

Dalam pemahaman Islam, jin dan setan bukanlah makhluk yang harus ditakuti, namun tetap harus diwaspadai. Karena seperti manusia, jin dan setan juga merupakan makhluk ciptaan Allah, yang memiliki kebebasan untuk memilih jalan hidupnya. Oleh karena itu, manusia harus selalu waspada dan berpegang pada ajaran agama, sehingga tidak terjebak dalam pengaruh buruk jin dan setan.

Dalam kesimpulannya, Islam mengajarkan kepercayaan terhadap adanya jin dan setan sebagai makhluk ciptaan Allah yang memiliki kebebasan untuk memilih jalan hidupnya. Tidak semua jin disebut sebagai setan, hanya jin yang tidak beriman atau manusia yang durhaka kepada Allah yang dapat disebut sebagai setan. Oleh karena itu, Islam mengajarkan cara-cara untuk menghindari dan melindungi diri dari pengaruh buruk jin dan setan, seperti membaca doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan selalu berpegang pada ajaran agama. Dalam pemahaman Islam, jin dan setan bukanlah makhluk yang harus ditakuti, namun tetap harus diwaspadai agar tidak terjebak dalam pengaruh buruk mereka. (Admin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *