Bolehkah Daftar Haji Dengan Cara Berhutang ke Bank ? Buya Yahya Menjawab

Sebagai seorang santri, kita seringkali dihadapkan pada berbagai nasihat dan saran dari para guru. Namun, tidak semua nasihat tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip agama yang kita anut. Salah satu contoh yang mungkin pernah dialami adalah saat seorang guru menyarankan untuk mengambil uang di bank konvensional guna membayar uang muka (DP) untuk Haji. Bagaimana tanggapan Buya Yahya mengenai daftar haji dengan cara berhutang ke bank konvensional? simak sampai habis artikel dibawah ini yaa

daftar haji dengan berhutang ke bank

Dalam sebuah video Buya Yahya Menjawab yang ditayangkan oleh kanal youtube resmi milik Buya Yahya, Beliau menjelaskan bahwa sebelum kita membahas bagaimana menyikapi hal tersebut,bagaimana hukum daftar haji dengan cara berhutang ke bank konvensional, penting bagi kita untuk memahami konsep Haji dalam Islam. Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan memiliki kesempatan untuk melaksanakannya. Namun, tidak ada kewajiban bagi kita untuk mencari uang khusus untuk Haji, dan tidak perlu memaksakan diri untuk mengumpulkan uang tersebut. Maksudnya adalah jika kewajiban mencari uang khusus haji saja tidak ada, apalagi jika harus memaksakan diri untuk berhutang.

umroh-bersama-buya-yahya-dengan-ab-travel-1

Dalam situasi seperti ini, Buya Yahya mengatakan bahwa sebaiknya kita sebagai santri mengacu pada pemahaman agama yang benar. Mengambil uang di bank konvensional untuk DP Haji tidaklah dianjurkan, karena aktivitas perbankan konvensional mengandung unsur riba yang diharamkan dalam Islam. Riba adalah penambahan atau pengambilan manfaat yang dihasilkan dari transaksi pinjaman uang. Oleh karena itu, kita harus menjauhi transaksi ribawi, termasuk mengambil uang di bank konvensional.

Meskipun guru tersebut menyarankan hal tersebut dengan alasan kita masih muda, tetaplah mengikuti prinsip-prinsip agama yang kita pegang. Pahamilah bahwa Haji dipanggil oleh Allah pada saat kita telah diberikan kecukupan untuk melaksanakannya. Tidak ada kewajiban bagi kita untuk mencari nafkah khusus untuk Haji. Harta yang kita cari untuk Haji haruslah halal dan tidak perlu melakukan hal-hal yang mubah (boleh) untuk mencapainya, tegas Buya Yahya dengan penuh kelembutan.

Sebagai santri, kita harus menjaga hati kita agar tetap lurus pada ajaran agama yang benar. Meskipun ada orang yang mengajak atau mungkin guru yang kita hormati sedang terlena atau lupa, kita tidak boleh mengikuti arahan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip agama. Jika seseorang menawarkan bantuan dalam hal ini, kita bisa menjawab dengan sopan bahwa kita tidak memerlukan pinjaman tersebut, dan lebih baik mencari solusi yang halal. ( Baca juga : Umroh Jangan Sampai Hanya Karena Hawa Nafsu Semata, Pesan Bijak Buya Yahya )

Selain itu, Buya Yahya dengan bijak mengatakan bahwa penting untuk tidak merendahkan mereka yang masih berada dalam dunia konvensional. Ada orang-orang yang belum memahami atau masih kesulitan dalam mengubah keadaan mereka karena berbagai faktor. Kita harus memandang mereka dengan kasih sayang dan mendoakan agar Allah memberikan petunjuk kepada mereka untuk merubah hidup mereka dengan cara yang syar’i.

Namun, meskipun kita telah terbebas dari dunia konvensional, kita tidak boleh merendahkan mereka. Kita tidak boleh mencaci mereka, tetapi tetap menjaga prinsip-prinsip indah tanpa harus mencaci orang lain. Jika kita melihat mereka dalam keadaan yang sulit,kita sebaiknya memberikan bantuan yang bermanfaat dan membimbing mereka dengan cara yang baik. Kita bisa memberikan informasi tentang alternatif yang halal dan sesuai dengan prinsip-prinsip agama untuk mencapai tujuan mereka, seperti mengikuti program tabungan haji yang disediakan oleh lembaga keuangan syariah. ( Baca juga : Hukum Kredit di BMT Syariah | Buya Yahya Menjawab )

Hutang ke Bank untuk Daftar Haji | Buya Yahya Menjawab

Penting untuk mengingat bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab atas pilihan dan tindakan mereka sendiri. Kita sebagai santri harus senantiasa menjaga hati dan tetap berpegang pada ajaran agama yang benar. Jika kita merasa ragu atau bingung dalam menghadapi situasi seperti ini, kita bisa mencari nasihat dari ulama atau orang yang memiliki pemahaman yang baik tentang agama Islam.

Selain itu, doa juga merupakan senjata yang ampuh dalam menghadapi setiap ujian dan godaan. Kita harus selalu berdoa kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk dan kekuatan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menghadapi situasi yang menantang seperti ini. Berdoa juga merupakan bentuk tawakal, yaitu meletakkan sepenuhnya kepercayaan kita kepada Allah.

Dalam kesimpulannya, sebagai seorang santri, kita harus tetap berpegang pada prinsip-prinsip agama yang benar dalam menyikapi saran atau nasihat yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Mengambil uang di bank konvensional untuk DP Haji tidaklah dianjurkan karena melibatkan riba yang diharamkan. Kita harus mencari solusi yang halal dan mengikuti ajaran agama dalam usaha mencapai tujuan agama, seperti melalui program tabungan haji syariah. Selain itu, penting untuk tetap menjaga hati, tidak merendahkan orang lain, dan memberikan bantuan serta doa kepada mereka yang belum memahami atau mengikuti prinsip-prinsip agama dengan baik. Dengan memegang teguh prinsip-prinsip agama, kita akan mendapatkan petunjuk dan perlindungan dari Allah SWT dalam menjalani kehidupan ini. (admin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *